5 Manfaat Membuat Jurnal Rasa Syukur

5 Manfaat Membuat Jurnal Rasa Syukur #jurnalmega

Jurnalmega.com, Mengucap syukur jadi ritual yang sulit dan berat untuk dilakukan terutama saat diri berada dalam kondisi emosi tak baik seperti rasa sedih yang berkepanjangan, kecewa, terpuruk, bad mood, merasa gagal, dan tak bahagia.

Menurut sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences, mereka yang selalu bersyukur mengalami lebih sedikit depresi dan cenderung terlihat lebih sehat juga bersemangat dibandingkan orang yang selalu mengeluh.

Hiruk pikuk keseharian sering kali membuat kita lupa untuk sekadar bersyukur. Akhirnya, sibuk menghitung yang belum dimiliki daripada sebaliknya.

Agar tak terpuruk pada kondisi yang merutuki situasi, baiknya untuk tahu manfaat bersyukur.

5 Manfaat Membuat Jurnal Rasa Syukur

Menghargai yang Kita Punya #jurnalmega
Jurnal rasa syukur bukan hanya sekadar mencatat apa-apa yang kita syukuri hari ini, namun menyadari hal-hal apa saja yang layak untuk kita ingat dan hargai. Adapun manfaatnya antara lain:

1. Menghargai Apa yang Kita Punya

Bersyukur merupakan bentuk mencintai diri, membuat kita terfokus pada apa yang kita punyai saat ini. Tidak sibuk menghitung dan membandingkan diri kita dengan mereka yang ada di luar.

Betapa kita menghargai dan sadar kalau memiliki sesuatu yang berharga justru saat orang atau benda itu telah hilang.
Tak mau menyesal kan, baiknya menghargai sekecil apa pun nikmat yang datang di setiap hari-hari kita.

Sehat Secara Psikis #jurnalmega

2. Sehat Secara Psikis

Mereka yang rutin beryukur cenderung lebih bahagia. Itulah yang membantu kondisi mental jadi lebih stabil. Bahkan tak hanya psikis, fisik pun ikut sehat seiiring impuls positif yang ditanam ke pikiran.

Robert Emmons, seorang psikolog kelahiran Juni 1958 dan profesor Amerika di UC Davis. Penelitiannya adalah di bidang psikologi kepribadian, psikologi emosi, dan psikologi agama.

Dia telah melakukan banyak penelitian tentang hubungan antara rasa syukur dan kesejahteraan. Penelitiannya menegaskan bahwa rasa syukur secara efektif meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi depresi.

Menghindarkan Diri Dari Emosi Toksik #jurnalmega

3. Menghindarkan Diri Dari Emosi Toksik

Emosi toksik seperti julid, iri dengki, marah tanpa sebab, merasa diri paling terpuruk, bisa jadi karena kita lupa beryukur dan akhirnya membuat fokus lompat ke luar diri. Ini yang membuat kita cenderung menghabiskan energi untuk sesuatu yang justru merugikan kesehatan.

dr. Zaidul Akbar, dokter, pendakwah Islam, konsultan, praktisi pengobatan sunah Indonesia, penggagas Jurus Sehat Rasulullah mengungkapkan bahwa kanker adalah salah satu penyakit yang disebabkan ‘toxic emotion‘.

Dijelaskannya kalau ada banyak hal yang dapat menyebabkan kanker selain karena gaya hidup yang kurang sehat, emosi yang kerap naik turun menjadi hal yang membuat tubuh diserang bermacam sel-sel kanker. Perasaan yang buruk seperti iri, dengki, dan prasangka tidak baik kepada Allah SWT akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Seperti hormon estrogen yang diproduksi di indung telur dikenal sebagai biang kerok pemicu kanker payudara. Hormon estrogen yang menempel pada sel kanker dapat membuat sel membelah lebih cepat. Dia juga menuturkan, bahwa penyakit berat lainnya seperti jantung koroner dan stroke disebabkan banyak faktor.

Optimis #jurnalmega

4. Optimis

Optimis adalah sikap berpikir positif yang ditunjukkan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek kehidupan.
Mereka yang rutin beryukur akan lebih terfokus pada apa pun tentang perkembangan dirinya. Ini yang memantik energi dan adrenalin.

Lawan kata optimis adalah pesimis, yang berarti orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya). Pesimis juga diartikan sebagai orang yang mudah putus (tipis) harapan.

Kamu mau jadi orang pesimis karena melewatkan momen bersyukur?

Rasa Welas Asih #jurnalmega

5. Rasa Welas Asih

Beryukur juga mampu melembutkan hati dan menambah kepekaan. Kita akan terbentuk jadi individu yang lebih punya perasaan dan welas asih pada sesama.

Welas asih kemudian tidak hanya memberikan keuntungan bagi orang yang sedang dibantu, namun juga akhirnya berdampak pisitif bagi orang yang melakukannya. Perilaku memberikan bantuan kepada orang lain dianggap memiliki sisi positif yang membuat seseorang merasakan kepuasan.

Cara Membiasakan Diri untuk Bersyukur

“Kita bisa memulainya dengan rutin membuat jurnal rasa syukur.”

Setiap hari ingatlah minimal satu hal yang kita syukuri hari ini. Tak perlu dari hal besar dan muluk, mulai saja dari yang terdekat dan diri sendiri seperti mensyukuri kesehatan dan berfungsinya panca indera, bisa melihat senyum orang terkasih, berkesempatan memasak, menyediakan makanan dan sekadar bersenda gurau dengan mereka.

Kemudian setelah terbiasa, tingkatkan menjadi dua atau lebih. Makin banyak makin baik, namun yang terpenting adalah rutin dilakukan setiap hari agar menjadi satu kebiasaan.

Betapa rasa syukur memiliki efek ganda yaitu bagi si pelaku juga orang di sekeliling.
Jadi, masihkan perlu menunggu untuk sekadar mengucap syukur?

Leave a Comment