Belajar Skill Baru? Jawab Dulu 5 Hal Ini Biar Nggak Buang Waktu

Belajar skill baru itu penting. Tidak hanya membuat kita lebih siap menghadapi dunia kerja yang terus berubah, tapi juga bisa jadi jalan kita menemukan passion, nambah penghasilan, atau bahkan menemukan arah hidup yang baru. Tapi di balik semua itu kita harus ingat kalau tidak semua skill harus kita pelajari.

Di era digital kayak sekarang, informasi seperti kursus-kursus online bertebaran di mana-mana. Ada yang mengajarkan bidang-bidang kreatif seperti design, coding, digital marketing, bahkan virtual assistant, dan cara jadi content creator dalam waktu singkat. Semua kelihatan menarik. Tapi, apakah semuanya cocok buat kita?

Daripada asal pilih skill karena FOMO, ada baiknya kita jeda sebentar dan tanya 5 hal penting ini ke diri sendiri. Supaya apa? Supaya kita tidak buang waktu, energi, dan uang untuk sesuatu yang ternyata bukan “kita banget.”

Apakah kamu betul-betul suka dengan skill itu?

    Ini pertanyaan paling dasar, tapi sering dilewatkan. Kadang kita belajar sesuatu karena “katanya” itu skill yang akan sangat laku, atau karena semua orang-orang lagi berbondong-bondong belajar itu. Tapi kalau misalnya dari awal aja udah ragu dan ogah-ogahan, ya sudah bisa dipastikan kamu bakal berat banget menjalaninya.

    Belajar itu perlu ada rasa penasaran. Ada excited-nya. Kalau kamu belajar cuma karena ikut-ikutan, biasanya baru sampai tengah jalan udah ingin menyerah. Jadi, coba refleksi dulu: kamu tertarik beneran, atau hanya ikut tren?
    Poin ini selalu jadi dasar utama saya sebelum memulai atau memutuskan akan belajar satu skill atau tidak. Karena biasanya kalau sudah suka akan ‘bela-belain’ meluangkan sumber daya yang kita punya demi bisa belajar skill tersebut.

      Apakah kamu punya energi untuk menjalaninya?

      Skill baru sangat membutuhkan waktu dan konsistensi. Belajar desain misalnya, nggak bisa jago dalam semalam. Ada proses panjang yang memakan energi, baik fisik maupun mental.

        Kalau kamu sedang banyak urusan, kondisi tubuh atau pikiran sedang tidak stabil, mungkin bukan saat yang tepat buatmu menambah beban baru. Tidak ada yang salah kalau menunda belajar demi jaga kesehatan mental di kondisi siap. Belajar itu bukan sekadar perlombaan. Setiap orang punya waktu terbaiknya masing-masing. Kita nggak perlu ngoyo atau memaksakan diri, tapi juga nggak berleha-leha terlalu Santai dan buang waktu.

        Apakah kamu punya waktu untuk fokus belajar?

        Cuma punya 15 menit per hari buat belajar skill baru? Itu sah-sah aja, asal konsisten. Tapi kalau bahkan buat buka materi aja kamu tidak punya waktu, bisa jadi kamu lagi terlalu penuh oleh hal lain.


        Waktu adalah sumber daya yang terbatas. Jadi pastikan kamu bisa menyisihkan waktu, walau sedikit, buat fokus dan menyerap ilmu baru. Kalau tidak, hasilnya ya bakal setengah-setengah juga.

        Apakah skill tersebut punya value apa buat kamu?

        Ini penting banget: apa tujuan kamu belajar skill ini? Buat naik gaji? Pindah karier? Bikin bisnis sampingan? Atau sekadar self-improvement?
        Kalau kamu bisa jawab ini dengan jelas, proses belajarnya bakal terasa lebih “bermakna”. Karena kamu tahu arah dan manfaatnya buat kamu secara personal. Jangan sampai kamu belajar mati-matian, tapi ternyata skill itu nggak bisa membantumu mencapai tujuan hidupmu sekarang.

        Skill ini masih relevan beberapa tahun ke depan nggak?

        Skill itu investasi jangka panjang. Jadi sebelum kamu terjun, coba cari tahu: 3–5 tahun ke depan, apakah skill ini masih dibutuhkan? Atau akan tergeser sama teknologi dan tren baru?
        Tentu kita tidak bisa prediksi masa depan dengan pasti, tapi ada banyak riset dan insight yang bisa jadi pertimbangan. Jangan sampai kamu habis-habisan belajar sesuatu, tapi skill itu ternyata udah tidak lagi relevan setahun kemudian. Bagian ini sifatnya subjektif, karena bagi sebagian orang relevansi ke masa depan bukanlah hal utama selama skill/ilmu tersebut dirasakan manfaatnya.

        Hal ini yang kemudian menjadi pertimbangan saya memutuskan untuk belajar tentang pajak lebih serius. Setelah mempertimbangkan soal manfaat, waktu, biaya, dan value akhirnya membuat saya menjadi bagian grup sertifikasi Brevet A & B dengan salah satu platform belajar pajak terpercaya berskala nasional.

          Belajar itu bagus, tapi belajar yang tepat lebih bagus lagi


          Belajar skill baru itu bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling cocok dan konsisten. Tidak semua skill harus kita pelajari, tapi memilih dengan bijak skill apa yang mau kita tekuni, itu bisa bikin perjalanan kita jauh lebih menyenangkan dan berdampak.
          Jadi, sebelum terburu-buru mendaftar kursus atau download e-book baru, coba tanyakan dulu lima hal tadi ke diri sendiri.

          Kalau jawabannya udah mantap, ayo gas! Tapi kalau masih ragu, tidak apa-apa kalau kamu masih butuh waktu untuk mencari yang lebih sesuai.


          “Karena dalam perjalanan pengembangan diri, bukan siapa yang paling banyak belajar yang menang tapi siapa yang paling paham kenapa dia belajar.”

          Leave a Comment