Jurnalmega.com, Awalnya kepoin postingan teman yang suka unggah tiap kali singgah di KOOD. Waktu itu menu Mi Aiam paling menarik perhatian. Karena ini bukan literary Mi Ayam yang umumnya dijual lho.
Tema restorannya aja plant based, sudah pastilah semua menunya berbahan dasar nabati. Tuh, kan gimana nggak makin penasaran ada Mi tanpa Ayam tapi AIAM?
Sekitar pertengahan tahun 2021 lalu saya coba hubungi admin KOOD melalui direct message Instagram. Syukur banget mereka menyabut baik dan bersambung ke sesi wawancara.
Awalnya janjian ngobrol dengan Pak Masuria (Manajer), tapi waktu tiba di lokasi ternyata ketemu juga dengan Mr. Aaron.
Beliau itu pakar Healthy Food yang punya latar pendidikan Food Scientist di University of Texas. Peran strategisnya ada pada penyusunan menu dan resep masakan plant based di KOOD.
Baca juga Seporsi Makanan Plant Based dari Bali
KOOD (Kolaborasi untuk Desa)
KOOD (Kolaborasi untuk Desa) berlokasi Jl. Kutat Lestari No.2, Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Awal buka di tahun 2019.
Bahan baku masakan seperti kacang-kacangan, sayur, dan buah didapat dari petani lokal. Tidak hanya di Bali pun juga petani di daerah lainnya.
Harga makanan di sana sangat terjangkau dari sekitar Rp 5.000,- untuk varian roti dan makanan utamanya mulai dari Rp 13.000an.
Oh iya, kalian wajib tahu kalau KOOD punya konsep 3T yaitu: Tanpa Nasi, Tanpa Gula Putih, dan Tanpa Minyak. Bagi kalian yang sedang dalam program diet bisa jadikan pilihan makanan tersebut dalam menu harian.
Konsep area dalam restoran pun dibuat open air bikin pengunjung merasa nyaman. Meski tanpa AC, tapi tidak mengurangi kenyamanan pengunjung. Justru lebih sehat ya, karena sirkulasi udaranya juga baik. Design tempatnya juga apik banget, bikin betah lama-lama nongkrong di sana ditemani menu sehat KOOD.
Saya sih favoritnya Mi AIAM, Overnight Oat, Burger, dan Kopi Susunya. Hmmm super duper yummy (nadanya kayak Kak Ria SW di food vlogger itu ya, hehe^^).
Asing Dengan Sebutan Plant Based Food?
Plant based food bukanlah hal baru di dunia kuliner. Ini merupakan jenis makanan berbahan dasar nabati atau non hewani.
Bedanya dengan Vegetarian yaitu pada komposisinya. Mereka masih menggunakan bahan turunan dari hewan seperti keju, telur, dan lainnya. Tetapi KOOD murni berbahan dasar nabati pun tanpa penguat rasa hewani.
Masyarakat menganggap makanan tersebut mahal, dan tidak enak. Image tersebut terbantahkan sejak KOOD menyajikannya dengan cara berbeda dan pastinya terjangkau, dijamin tak buat kantongmu meringis.
“Kami menyediakan 100% plant based food yang bebas minyak, tanpa nasi dan tanpa gula putih,” kata Mr. Aaron Fishman saat wawancara.
Ragam Snack Enak & Sehat
KOOD kian berinovasi. Tahun 2022 ini dia meluncurkan outlet di area lantai dua yang isinya ragam camilan yang tetap berbahan dasar nabati.
Duh, saya sempat dibuat kebingungan saat mengunjungi beberapa hari lalu. Akhirnya setelah berkeliling dan mencicipi beberapa varian (yang ada testernya lho), saya putuskan membeli beberapa varian ada Super Shrooms (camilan dari jamur dan beras merah), Meatless Dendeng (dendeng dari kedelai & jamur) yang ini unik banget lho. Trus saya juga ada Happy Pop Seaweed (ini cracker rasa rumput laut) enak banget, dan dua varian permen jahe Ginger Candy dan Bare Food Chewy Ginger, wahh keduanya enak dan jahe banget.
Menu Wajib Coba di KOOD
Varian susu plant based
Bagi kalian penyuka susu, boleh nih coba varian susu plant based. Ada rasa Chocolate, Matcha Mylk, Tutty Frutty, Cashew Mylk (mengandung sorgum), Banana Chia, Blue Vanilla, Mylo, Teh Tarik.
“Sorgum kaya akan flavonoid yang baik sebagai Antioksidan alami,” Kata dr. Mulianah Daya, M. Gizi, Sp.GK dalam unggahannya di kanal kesehatan.
Sorgum juga kaya nutrisi, juga kaya kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan. Serta protein, vitamin, dan mineral yang terkandung pun lebih tinggi dari beras.
Gelato
Terbuat dari bahan segar dan tentunya bebas unsur hewani. Ada Matcha, Cotton Candy, Double Chocolat, Silver Kween.
Nah ada yang unik nih, kalo pas kalian ke sana nggak nemu varian rasa buah yang dicari mesti sabar yak arena mereka ngikuti apa aja yang lagi musim. Prinsip yang keren banget, mengutamakan yang ada dan yang terdekat.
Varian Mi
Mi dan salad. Mi AIAM dan Miso Ramen dua menu yang seperti wajib dimakan tiap ke KOOD. Bahan-bahannya semua plant based, gurihnya didapat dari kacang kenari. Fire Ramen, Vegan Miso Ramen juga boleh jadi pilihan.
Salad
Menu Pecel Salad juga memanggil untuk dicoba. Crunchy sayur dan bumbu kacangnya cocok banget untuk makan siang. Jangan lupa ditambahi krupuk bawang (yang pastinya nggak digoreng alias bebas minyak, proses pematangannya dengan dipanggang).
Baking Lovers
Soft Cinnamon Pretzel, Choco rools, bun, dan roti bantal sering saya jadikan oleh-oleh orang di rumah. Cocok banget dijadiin sarapan bebas gluten. Merek juga punya sourdough lho.
Kopi Mana Kopi
Kopi susu dan cuppucino dua varian yang saya suka. Cuma rasanya relatif beda dengan brew coffee pada umumnya. Mereka pakai susu plant based. Cream Mylk Coffe-Iced enak banget disruput siang hari apalagi pas cuaca panas. Ada juga black coffee buatmu yang nggak suka pake susu. Ada juga menu the, Iced Mylk Tea dan Hot Mylk Tea.
Jus Yuk
Untuk jus buat saya suka jus buah naga. Murni frozen fruit tanpa tambahan gula. Ada juga pilihan lain, jus nanas, markisa, semangka, dll. Inget semua buah lokal lho ya, jadi ngikuti buah yang lagi musim.
Burger Time
Varian Burgernya juga menggoda. Hari itu saya coba Chizburger. Ada juga Chikin Burger, Melt Burger, Fis Burger, dan Smokey Bif Burger jadi pilihanmu saat pengen makan burger plant based.
Mereka menerapkan No Plastic Bag, jadi kalian bawa tas belanja sendiri ya.
Pizza Lo-Kal
Sore hari kayaknya pas banget nge-pizza nih. Adonan sourdough, ditambah topping plant based, dan homemade sauce bakal bikin acara kumpul teman makin seru dah.
Free Flow Drink
Mereka juga menyediakan free flow drink. Ada air putih dan teh rosella. Asam teh roselanya seger banget. Wajib ambil, gratis kok hehehe.
Baca juga Resensi Buku Nasu Likku
5 Tips Beralih Pola Makan
Nah, bagimu yang baru berniat mengubah pola makan minim daging, pilihan makanan di KOOD bisa saya rekomendasikan. Pertama, tetapkan alasan mengapa saya merasa perlu untuk membenahi pola makan? Sebagian besar kebiasaan baru runtuh karena dimulai tanpa alasan kuat. Alhasil saat menemui hambatan di tengah perjuangan memperbaiki pola makan kita bisa saja tergoda untuk kembali ke kebiasaan lama yang kita tahu itu kurang baik.
Kedua, teman-teman bisa memulainya dengan bertahap. Awalnya dengan cara mengurangi jumlah dan durasi konsumsi daging atau jenis makanan yang sering membuat tak nyaman untuk kemudia diganti ke menu yang jauh lebih sehat. Misalkan, mereka yang rentan naik tekanan darahnya bisa mulai dengan mengurangi jumlah konsumsi daging berlemak tinggi. Cermat memilih cara mengolah daging, bisa dengan menghindari panganan bersantan dan dimasak (dipanaskan) berulang.
Ketiga, mulai cermat melihat pilihan makanan sehat yang ada di dekat kita. Misal konsumsi buah lokal yang tersedia di pasar, jangan sibuk cari yang import dan sedang tidak musim. Pastinya selain lebih mahal mencarinya pun akan lebih sulit.
Mba Nikki Indrawati (salah satu narasumber plant based) pernah berujar, “Buah yang sedang musim jauh lebih baik dikonsumsi karena alam sudah pilihkan mereka untuk membantu kita bertahan di musim itu.”
Ini maksudnya supaya kita peka akan apa yang tersedia karena itu sudah dipilihkan alam buat kita dan tidak sibuk mencari yang justru sedang tidak musim.
Keempat, siapkan anggaran (budget) khusus. Ini nggak berarti harus besar dan mengorbankan pengeluaran lain ya. Tetap saja kita sesuaikan dengan pendapatan. Tujuan alokasi dana agar proses tidak terhenti di tengah jalan karena kita salah alokasi ke bahan-bahan import di antara bertebarannya bahan lokal.
Kelima, jaga konsistensi. Bagian ini ibarat kunci dari empat tips lainnya ya. Karena tanpa konsistensi segala capaian atau perubahan yang ingin kita lakukan sia-sia dan tanpa ujung yang jelas alias gagal.
Prosedur Self Service di KOOD
Bagi kalian yang pertama kali ke KOOD, jangan tinggalkan piring setelah makan di meja ya. Segera kalian pindahkan ke tempat yang sudah disediakan. Mejanya pun juga kalian bersihkan dengan lap dan cairan pembersih. Self service ini juga diterapkan saat mengambil pesanan makanan dan minuman. Udah sehat, kita juga diajarin mandiri dan jaga kebersihan, lho.
Oh ya mereka juga sudah menyediakan musala. Besih dan ada tempat wudu di dalamnya.
Baca juga Ulasan IGOR Renon
Referensi Film Tentang Vegetarian
Buat kalian yang ingin lebih open minded tentang panganan berbahan dasar tumbuhan. Beberapa film di bawah ini bisa jadi pilihan. Salah satunya direkomendari langsung sama Mr. Aaron, lho.
The Game Changers
“Have you ever seen an ox eating meat?” kutipan World Strong Man, Patrik Baboumian dalam film The Game Changers.
Analogi sapi cukup bisa menjawab mitos lemas tanpa daging. Hewan mamalia itu tak perlu makan daging untuk membuat tubuhnya kekar, kuat dan produktif.
Food Choices
Secara tak sengaja merasa tergugah sejak menontonnya. Bahwa makanan menjadi awal sehat jiwa raga. Kesehatan dimulai dari piring kita.
“Kita beruntung tinggal di Indonesia yang kaya ragam sayur, umbi-umbian, kacang-kacangan. Bisa diolah jadi plecing kangkung, urap, kupat tahu, karedok, gado-gado dan masih banyak lagi,” sambung Marissa mantan presenter TV dalam podcast-nya itu.
Kekuatan dari Tumbuhan
Melalui podcastnya, On Marissa’s Mind (Kekuatan dari Tumbuhan) diungkapkan kondisinya sejak mengurangi konsumsi daging bikin emosinya mulai stabil, moodnya lebih stabil, rasa cemas pun berkurang.
Selain itu Marissa menaruh perhatian besar pada keseimbangan bumi. Karena tak mengonsumsi daging turut membantu mengatasi gundulnya hutan yang dipangkas untuk lahan peternakan. Namun, ini pun sebuah pilihan. Tak ada siapa pun yang bisa memaksa kecuali muncul dari dalam diri termasuk diri Marissa.
Kesimpulan
Mengubah pola hidup tentu memerlukan waktu, usaha, dan konsistensi. Memulai dari sekarang, cermat memilih jenis makanan, konsultasi ahli gizi jika diperlukan dan beralih ke plant based food bisa jadi solusinya.
Percayai tentang hasil yang akan kita dapat jika mau konsisten. Sesekali beri reward atau penghargaan pada diri saat dia berhasil akan menguatkanmu dalam proses ini.
Seperti kata Hipocrates, “Jadikan obatmu makananmu dan makananmu obatmu.”
Selamat berproses mengubah pola makan. Yakinlah pada dirimu. Kalo lagi ke Bali jangan lupa singgah ke KOOD di Sanur ya…
***
Sumber data dari hasil wawancara dan riset/kunjungan langsung
Beberapa foto bersumber dari laman media sosial KOOD