Jurnalmega.com, Saat ditanya mau makan apa, saya jarang sekali menyebut ikan. Karena ya memang nggak terlalu doyan dengan panganan beraroma khas itu. Apalagi pernah ngalamin kejadian nggak enak saat makan ikan, ya pernah makan ikan super amis, jari nyeri karena kena durinya, sampai rasa mual karena tetep memaksakan makan.
Waktu itu sih niatnya mau bungkusin buat ibu mertua yang lagi bertandang ke Bali. Padahal belinya di Pasar Ikan Kedonganan, lho. Mereka yang pernah ke Bali dan memang penyuka ikan pasti nggak bakal melewatkan pusat ikan di daerah Jimbaran.
Mungkin hari itu bukan kemujuran buat saya dan suami, karena ikan yang kami beli mengeluarkan aroma amis yang menyengat saat sampai di rumah. Padahal kami tidak bawa dalam keadaan mentah namun sudah dibumbui dan dibakar.
Sejak saat itu saya jadi anti ikan. Padahal sudah sekitar 6 tahun lalu, saya tapi tetap belum bisa berubah pikiran. Pilihan ikan nggak lagi masuk dalam daftar makanan. Pernah sesekali mencoba, tapi ya tetap ujung-ujungnya kecewa.
Ada juga Ulasan Bebek Radja di Nusa Dua
Mencoba IGOR Renon
Siang itu saat keliling ke kota Denpasar, suami tanya mau makan siang di mana. Saya reflek menyebut IGOR Renon. Bukan karena udah tahu menu dan rasanya, tapi karena liat-liat foto postingan di media sosial yang lumayan bikin ngiler.
Potongan ikan goreng kering lengkap dengan sambal dan jeruk lemo memanggil perut yang lagi keroncongan. Apalagi semangkuk ikan berkuah kuning yang nampaknya segar saat diseruput.
Isi Tulisan Ulasan Restoran IGOR Renon
• Kesan Pertama Masuk Restaurant IGOR Renon
• Menu IGOR Renon
• Citarasa Masakan
• Tentang Benefit Ikan
• Cara Mengatasi Alergi Ikan
• Rating IGOR Renon
Kesan Pertama Masuk Restaurant IGOR Renon
Saat masuk kawasan restoran, area parkirnya luas dan menurut saya itu luas banget untuk ukuran tempat makan di dalam kota yang kadang bisa parkir di pinggir jalan. Dari area parkir tampak bangunan dengan konsep open air.
Betul saja, saat memasukinya suasana terbuka menyambut tetamu yang datang. Tentu mereka tak perlu memasang unit AC, karena ceiling dibuat tinggi sehingga sirkulasi udara sangat bagus. Pengunjung tak merasa gerah apalagi siang itu matahari cukup terik.
Design ruangan tampak minimalis, namun apik dan rapih. Bunga aggrek bulan dipajang di sisi ruangan menambah teduhnya suasana. Lampu gantung berbahan rotan dan down light berjajar rapih sehingga nyaman dipandang mata.
Saya dan suami memilih tempat di sisi kiri menghadap ke dalam area restoran. Jumlah kapasitas tempat duduknya pun cukup banyak. Bagus kalau dipakai acara kantor, kolega, keluarga, atau komunitas dengan jumlah banyak. Mereka juga menyediakan dua ruangan private yang tentu saja mesti booking kalau ingin menggunakan karena jumlahnya yang terbatas.
Beberapa saat setelah saya memesan menu, datang rombongan dengan pakaian serupa. Hmmm sepertinya mereka sekantor yang sedang cari tempat asik untuk makan siang seperti saya dan suami.
Menu IGOR Renon
Menu Makanan
Paket Ikan Goreng (Ikan Goreng, Sup Ikan, Nasi Putih) 38 K
Paket Soto Ayam / Ceker (Soto Ayam Daging/ Daging & Ceker + Nasi Putih) 35 K
Soto Ayam / Soto Ayam Ceker 29 K
Ikan Goreng 17 K
Sup Ikan 17 K
Perkdel Jagung (4 pcs) 20 K
Harga makanannya cukup terjangkau ya, karena ditunjang dengan kualitas yang sesuai.
Minuman
Untuk pilihan minuman tampaknya standar saja, mereka menyediakan es teh, es jeruk, teh botol, minuman bersoda, es kelapa muda, dll. Harganya berkisar 8 – 15 K.
Menu Dessert
Nah, untuk meu dessert, mereka punya dua pilihan. Ada Batun Bedil (sering disebut batu salak) itu bentuknya bulan berwarna cokelat bertekstur lembut dengan rasa manis khas gula bali seharga 10 K. Juga ada es campur seharga 20 K.
Baca juga Ulasan film Mencuri Raden Saleh
Citarasa Masakan
Siang itu, untuk makanan kami memilih paket Ikan Goreng. Untuk minuman entah kenapa saya terpanggil oleh display es campurnya padahal saya termasuk orang yang amat jarang minum minuman dingin, hehehe. Karena siang itu begitu terik, jadi boleh lah reward diri sedikit dengan sruput es campur dengan serutan es disiram gula cair berwarna merah.
Sedangkan suami memilih jeruk hangat. Untuk side dish saya pilih bakwan jagung yang tampak renyah menggiurkan.
Betul saja. Begitu tersaji saya terheran dengan porsi yang disajikan. Ukuran ikannya cukup besar untuk ukuran saya. semangkuk ikan berkuah kuning dengan iriisan mentimun menambah rasa segar saat diseruput.
Ikan disajikan dengan sambal berwarna gelap dengan potongan jeruk lemo. Langsung saja saya guyur sambal dengan air lemo.
Daging ikan goreng terasa lembut, renyah di bagian kulit luar, dan begitu lengkap ketika dicocol si sambal jeruk lemo. Saya yang anti ikan, Tiba-tiba lupa kalau yang sedang saya santap itu menu ikan goreng dan berkuah.
Sama sekali nggak amis, dagingnya manis segar kulitnya pun gurih. Belum lagi kuah kuningnya yang ringan seger banget. Irisan mentimun nambah taste kunyit dan daging ikannya.
Suami saya tampak tekun dengan hidangan di depannya.
“Gimana yah,” celetuk saya.
“Enak banget, Bun. Ikannya tebal banyak lagi porsinya.”
Sependapat dengannya, set menu IGOR ini boleh diperkenalkan ke mereka yang sebelumnya anti ikan. Dijamin akan punya sudut pandang lain tentang panganan laut yang umumnya meninggalkan kesan amis.
Ikan yang digunakan juga memiliki tulang yang besar dan panjang, jadi mudah bagi kami memisahkannya dari daging tanpa perlu merasa terganggu saat menyantap.
Jadi, seporsi IGOR dibanderol harga Rp 38.000,- menurut kami reasonable price dengan ukuran ikan, rasa, paduan sambal, digenapi dengan semangkuk kuah kuning hangat dan segar.
Apalagi ditunjang dengan tempat yang nyaman, boleh lah sesekali jadi pilihan kasih reward ke diri sendiri yang udah effort kerja.
Tentang Benefit Ikan
Menurut artikel riset dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar, menyebutkan bahwa ketersediaan ikan di Indonesia sangat tinggi dan harga relatif murah.
Teknologi untuk mengolah ikan juga cukup canggih. Namun, konsumsi ikan secara nasional di Indonesia masih lebih rendah (dikutip dari harian Balipost 33.14 kg kapita/tahun jika dibandingkan dengan Malaysia 56.1 kg kapita/tahun dan Singapura 48.9 kg kapita/tahun.
Ikan merupakan sumber protein hewani kelas dua setelah daging, susu, dan telur. Kajian mutakhir menempatkan ikan dan berbagai hasil laut sebagai sumber vitamin dan mineral esensial yang amat kaya. Ikan merupakan produk laut yang mengandung asam lemak rantai panjang: omega-3 (DHA) yang kurang dimiliki bahkan tidak dimiliki produk daratan (hewani dan nabati) dan omega-6, yang berperan amat bermakna dalam pertumbuhan dan kesehatan.
Peningkatan tumbuh kembang anak Jepang dalam beberapa dekade terakhir diasumsikan karena perpindahan dari konsumsi sumber hidrat arang kea rah konsumsi ikan dan sumber laut lain yang dikaitkan dengan berbagai zat gizi esensial tersebut.
Budaya makan ikan yang tinggi dalam masyarakat Jepang telah membuktikan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan dan kecerdasan anak-anak di Jepang.
Baca juga ulasan Waroeng Steak and Shake
Cara Mengatasi Alergi Ikan
Nah, mungkin aja dari teman-teman sekalian yang punya alergi ikan. Langkah pertolongan berikut dapat dilakukan bila kita atau orang di sekitar mengalami alergi, antara lain:
• Pertama dengan mengenali pemicunya.
• Kedua dengan menggunakan obat-obatan
Reaksi Pada Kulit
Reaksi alergi ringan biasanya membaik dengan sendirinya atau setelah penggunaan obat alergi, baik yang dibeli bebas maupun dengan resep. Obat alergi dapat diminum langsung, dioleskan pada kulit, diteteskan ke mata, dan lain-lain.
Kebanyakan obat minum ampuh mengatasi gejala alergi yang umum seperti gatal-gatal, hidung tersumbat, atau bengkak pada bibir. Berikut jenis obat yang sering dikonsumsi.
• Antihistamin: Chlorpheniramine, cetirizine, loratadine, dan diphenhydramine.
• Kortikosteroid: Prednisolone dan methylprednisolone.
• Dekongestan: Pseudoephedrine.
• Kombinasi beberapa golongan obat alergi sekaligus.
Alergen juga kerap menimbulkan reaksi alergi pada kulit berupa bentol, luka lepuh, perubahan warna, dan sejenisnya. Pertolongan pertama untuk reaksi alergi pada kulit biasanya melibatkan obat topikal (oles) kortikosteroid seperti:
• Betamethasone,
• Desonide,
• Hydrocortisone, atau
• Mometasone.
Apabila pemicu alergi berdampak pada mata, gejala yang sering muncul di antaranya mata gatal, merah, dan berair. Anda bisa meredakan gejala tersebut dengan obat tetes berupa:
Antihistamin: Ketotifen, olopatadine, pheniramine, and naphazoline.
Kortikosteroid: Fluorometholone, loteprednol, prednisolone.
Mast cell stabilizer: Cromolyn, lodoxamide, nedocromil.
Rating IGOR Renon
Untuk rasa makanan (Ikan Goreng dan Ikan Kuah) saya kasih rating 9/10. Sedangkan untuk tempat saya rating 8.5/10 (lebih baik kalau ada insect killer karena saat ikan tersaji, ada lalat yang ikut menghampiri). Meski nggak banyak, tapi cukup mengganggu apalagi bagi mereka yang menaruh perhatian pada higinitas. Selebihnya udah oke banget.
Restaurant ini rekomendasi untuk mereka yang ingin atau baru ingin mencoba menggemari panganan berbahan dasar ikan. Karena porsinya cukup besar, jadi bagi kalian yang nggak bisa makan banyak mungkin bisa sharing dengan teman atau pasangan. Tapi plisss jangan sampe rebutan ya, karena asli enak banget.
Sumber Artikel Pendukung
https://hellosehat.com/alergi/pertolongan-pertama-alergi/
Artikel riset dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar
Foto merupakan koleksi pribadi penulis
Fix. Next trip ke Bali, kudu mampir dan makan disini. Sebagai anak Sumatera, makan ikan sudah mendarah daging sejak kecil. Jadi dipastikan bakal bahagia berada disini. Harganya juga reasonable. Apalagi jika dibandingkan dengan kesenangan menikmati asupan yang paling aku gemari dan atmosphere resto yang terlihat nyaman.